Main ke kos sebelah... disodorin buah matoa,katanya lagi panen, aku pikir itu buah kurma haha....secara, bergerombol, trnyata pas aku kupas isinya kayak kelengkeng tapi dagingnya lbih tebel, pas aku icipin ternyata rasanya nano-nano brooo... rambutan,kelengkeng,duren jadi satu..baunya juga tajem mirip duren :D katanya sih klo banyak2 konsumsi bisa bikin teleerr :D. tapi yang belum pernah nyobain harus nyobain karna rasanya manis & enak bingiiitt, klo ga enak, aku beli deh tu matoamu :P ,Hmm jadi pingin nanem dirumah nih buat investasi hihi..investasi perut klo ni mah... *dasar doyan makan... :D
ga rugi deh dibawain oleh2 satu kresek matoa..dapet gratisaann lumayaaan... secara sekilo mahal sekitar 30ribu/kg.
Pas aku googling nemu nih asal-usul buah matoa di http://epetani.deptan.go.id/, trnyata jauh juga loh...dari papua, woooww... dipapua ada buah semanis itu ternyata :D subhanalloh....
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Provinsi Papua Barat. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Tinggi pohon 50 m, akar papan tingginya mencapai 5 m, daun majemuk berseling, bersirip genap, tangkai daun panjang ± 1 m, anak daun 4 – 13 pasang bentuknya bundar memanjang dengan tepi yang bergerigi. Mahkota bunga agak berbulu pada bagian luar, kelopak bunga agak menyatu.
Buahnya berbentuk bulat melonjong dengan panjang 1,5 – 5 cm dan berdiameter 1 – 3 cm, kulit licin berwarna coklat kehitaman bila masak, kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum.
Tanaman ini mudah diperbanyak/ dikembang biakkan melalui biji, dan cara lain seperti cangkok serta okulasi. Matoa tumbuh di daerah yang sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di pada ketinggian 900 – 1700 m dpl, topografi datar atau miring, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah, dengan waktu berbunga bulan Juli – Agustus dan berbuah pada bulan November – Februari.